Sebelumnya, sekitar Juli lalu, Indonesia diguncang varian delta yang menjadi mimpi buruk karena menjadi masa ketika pandemi Covid-19 di Indonesia berada di puncak kasus, baik kasus terkonfirmasi positif maupun kasus kematian.
Baru beberapa bulan mereda, jangan sampai Indonesia kembali diguncang gelombang berikutnya dengan masuknya varian omicron.
Jangan sampai pula Indonesia harus mengalami ledakan kasus terlebih dahulu baru kemudian sadar omicron sudah menyebar luas dan baru kemudian melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Terlambat jika demikian.
Sebelumnya, varian yang juga menjadi variant of concern antara lain varian alpha (B.1.1.7) yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan varian beta (B.1.351) yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Lalu ada varian gamma (P.1) yang pertama kali terdeteksi di Brasil dan varian delta (B.1.617.2) yang menyebar luas di India.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Balige yang Ramai Dikunjungi Saat Weekend
Baca Juga: Daftar 10 Besar Ranking BWF Ganda Campuran Usai Indonesia Open 2021, Ada 2 Wakil Merah Putih
Sejauh ini, varian omicron sudah tersebar di sejumlah negara di dunia seperti Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe, Belgia, Israel, hingga Hong Kong.
Negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Jerman, Italia, Ceko, hingga Prancis juga mengonfirmasi masuknya varian ini. Termasuk juga Kanada yang mengumumkan dua kasus omicron setelah adanya pelaku perjalanan yang kembali dari Afrika.
Kini, pemerintah mulai bersiaga. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah telah memperketat semua jalur transportasi baik udara, laut, maupun darat, untuk mencegah masuknya varian omicron ke Indonesia.