Sumber di pemerintahan Amerika Serikat mengatakan, 30 warganya serta penduduk diundang untuk mengikuti penerbangan perdana itu namun tetapi tidak semua menerima.
Penumpang dibawa ke bandara Kabul dalam konvoi yang dilaksanakan oleh Qatar setelah keamanan perjalanan disetujui.
Sampai di Doha, mereka akan tinggal pada komplek yang menampung pengungsi Afganistan dan lainnya.
Utusan khusus Qatar, Mutlaq bin Majed al-Qahtani, menggambarkan penerbangan Kamis sebagai penerbangan reguler dan bukan evakuasi.
Baca Juga: Pemerintah China Batasi Waktu Main Game 3 Jam Per Minggu, Saham Tencent Turun
Baca Juga: Daftar 10 Pencetak Assist Terbanyak Manchester United, Cristiano Ronaldo ke-4
Dikutip JOMBANG UPDATE dari Antaranews, Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Afghanistan, jika tidak mendapatkan pemasukan dana, berada dalam bahaya "kehancuran total ekonomi dan tatanan sosial".
PBB memperingatkan, pembekuan aset Afghanistan di luar negeri sekitar 10 miliar dolar AS dengan tujuan agar tidak jatuh ke tangan Taliban bisa menyebabkan kemerosotan ekonomi yang parah.
Hal tersebut dapat mendorong jutaan warga Afghanistan dalam kemiskinan dan kelaparan.***