JOMBANG UPDATE - Taliban Afghanistan mengatakan serangan kelompok ISIS di Kedutaan Besar Pakistan melibatkan kelompok asing tak dikenal yang berniat menyebar ketidakpercayaan dengan Pakistan.
Pernyataan tersebut disebutkan oleh pihak Taliban pada Senin, 5 Desember 2022.
Sebelumnya, ISIS yang memerangi Taliba di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Kedubes Pakistan pada Jumat, 2 Desember 2022.
Hal itu disampaikan melalui pernyataan yang dirilis salah satu kanal afiliasi mereka di aplikasi perpesanan bernama Telegram pada Minggu, dua hari setelah serangan terjadi.
Baca Juga: Hasil Penyelidikan Kematian Satu Keluarga Kalideres akan Diumumkan Minggu Ini
Baca Juga: Mantan Presiden Tiongkok Jiang Zemin Dikenang dalam Reformasi dan Keterbukaan Tiongkok Kepada Dunia
Menurut Pakistan, serangan tersebut merupakan upaya pembunuhan terhadap kepala misi mereka. Namun, serangan tersebut tak membuat sasaran terluka dan justru mencederai seorang penjaga keamanan.
Pakistan telah menjalin hubungan baik dengan Taliban Afghanistan selama puluhan tahun. Namun belakangan, hubungan mereka merengang lantaran masalah keamanan di perbatasan.
Taliban telah menangkap satu orang tersangka dan menemukan dua senjata.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyebutkan bawa tersangka tersebut adalah anggota asing milik ISIS.
"Di balik serangan (kedubes) ada tangan sejumlah kelompok asing dan tujuan mereka yakni menciptakan ketidakpercayaan antara dua negara bersaudara itu," ujar Zabihullah Mujahid, dikutip JOMBANG UPDATE dari Antara.
Ia tidak mengungkapkan negara asal dan untuk penyelidikan masih berlanjut.
Afiliasi ISIS Afghanistan klaim sejumlah serangan tingkat tinggi di Kabul dalam beberapa waktu ini termasuk ledakan bom bunuh diri di depan Kedutaan Besar Rusia pada bulan September.
Pakistan sebelumnya sedang berkonsultasi dengan otoritas Afghanistan untuk verifikasi laporan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Otoritas Pakistan juga menjelaskan mereka tidak berniat untuk menutup kedubes dan kepala misi mereka sedang berada di Pakistan.***