Gawat! Badan Kesehatan Eropa Khawatirkan Lonjakan Infeksi Virus Pernapasan

2 Desember 2022, 16:00 WIB
Badan Kesehatan Eropa Khawatirkan Lonjakan Infeksi Virus Pernapasan /Freepik/prostooleh

JOMBANG UPDATE - Para pemimpin badan kesehatan di Eropa kemarin menyuarakan kekhawatiran mereka dengan potensi lonjakan infeksi virus pernapasan di seluruh kawasan Eropa pada musim dingin tahun ini.

Para pimpinan juga menyerukan perlindungan lebih baik untuk penduduk khususnya pada kelompok yang paling rentan yaitu lansia.

Disaat kekhawatiran meningkatnya adanya penyebaran respiratory syncytial virus (RSV) dan COVID-19 masih menjadi ancaman, saat ini sedang musim influenza (flu) 2022-2023 dimulai lebih awal di kawasan Eropa.

Baca Juga: Traveling Bisa untuk Healing, Dokter Fransisca Handy Paparkan Kondisi Jiwa Usai Berwisata

Baca Juga: Netflix Resmi Rilis Trailer Perdana Dokumenter 'Harry & Meghan'

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Komisioner Kesehatan dan Keamanan Pangan Eropa Stella Kyriakides, Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge, dan Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Disease Prevention and Control/ECDC) Andrea Ammon.

"WHO kawasan Eropa saat ini mencatat peningkatan sirkulasi influenza dan RSV. Bersama dengan COVID-19, virus-virus ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap layanan kesehatan dan populasi kita pada musim dingin ini,".

Pernyataan tersebut menyoroti virus influenza yang beredar meningkat di wilayah Eropa, diantara semua kelompok umur khususnya pada lansia.

Kelompok umur ini hampir separuh dari semua kasus rawat inap yang dilaporkan sejak Oktober akibat virus influenza.

Penerimaan rawat inap dan unit perawatan intensif (ICU) dengan angka kematian saat ini masih rendah dibandingkan 12 bulan sebelumnya.

Akan tetapi kekhawatiran tersebut bahwa "situasi ini dapat berubah ketika varian baru muncul, dan penyakit ini terus membebani sumber daya kesehatan."

"Adanya efek berkelanjutan dari pandemi COVID-19 serta sirkulasi dan dampak kesehatan dari patogen pernapasan lainnya, sulit untuk memprediksi perkembangan pada periode musim dingin yang baru," dikutip JOMBANG UPDATE dari Antara.

Baca Juga: Cara Memasak Daging Steak yang Enak, Empuk, dan Juicy

Baca Juga: Resmi! Lee Seungi Minta Putus Kontrak Eksklusif dengan Hook Entertainment

Penyebab lain juga adanya lonjakan RSV,virus pernapasan umum yang menyebabkan bronkitis atau pneumonia dan bisa berakibat sangat fatal pada bayi dan lansia.

Kasus RSV meningkat sejak Oktober dengan 20 negara dan wilayahnya adanya peningkatan RSV.

Para pemimpin menyarankan dokter untuk pertimbangkan pengobatan antivirus dini, profilaksis Influenza, RSV dan COVID-19 pada masyarakat berisiko terkena penyakit serius untuk mencegah efek lebih parah 
Selain itu juga mengurangi beban pada sistem perawat kesehatan masyarakat.***

Editor: Abdul Rouf

Tags

Terkini

Terpopuler