Bandara Internasional Afghanistan Mulai Dibuka Untuk Penerbangan Komersial

10 September 2021, 16:50 WIB
Bandara Internasional Afghanistan Mulai Dibuka Untuk Penerbangan Komersial /Straits Times

JOMBANG UPDATE - Pada Kamis, 9 September 2021 Bandara Kabul atau Bandara Internasional Hamid Karzai di Afghanistan mulai dibuka untuk pertama kalinya setelah sempat diberhentikan sejak 30 Agustus 2021.

Meski penerbangan internasional keluar masuk untuk kepentingan pejabat, teknisi, dan bantuan kemanusiaan, kemarin merupakan penerbangan sipil pertama sejak evakuasi 124.000 warga asing yang mencekam pada pertengahan Agustus lalu.

Taliban sebagai penguasa Afghanistan saat ini terus berupaya melakukan pemulihan kekacauan politik dan keamanan negara.

Baca Juga: Jeff Bezos Kembangkan Teknologi Keabadian, Elon Musk: Jika Tidak Berhasil, Dia Akan Menuntut Kematian

Baca Juga: Taliban Sita Perangkat Biometrik Berisi Data Masyarakat Afganistan, Untuk Apa?

Qatar berperan besar dalam memulihkan kembali aktivitas penerbangan di Bandara Internasiponal Hamid Karzai.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani saat berkunjung ke Islamalad, Pakistan, menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin Taliban karena membantu dibukanya kembali bandara.

Sekitar 113 orang menjadi rombongan pertama penerbangan komersial internasional dari bandara Kabul yakni menuju Doha, Qatar, menggunakan pesawat Qatar Airways.

Penumpang tersebut diantaranya warga negara Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Jerman, dan Inggris.

Sumber di pemerintahan Amerika Serikat mengatakan, 30 warganya serta penduduk diundang untuk mengikuti penerbangan perdana itu namun tetapi tidak semua menerima.

Penumpang dibawa ke bandara Kabul dalam konvoi yang dilaksanakan oleh Qatar setelah keamanan perjalanan disetujui.

Sampai di Doha, mereka akan tinggal pada komplek yang menampung pengungsi Afganistan dan lainnya.

Utusan khusus Qatar, Mutlaq bin Majed al-Qahtani, menggambarkan penerbangan Kamis sebagai penerbangan reguler dan bukan evakuasi.

Baca Juga: Pemerintah China Batasi Waktu Main Game 3 Jam Per Minggu, Saham Tencent Turun

Baca Juga: Daftar 10 Pencetak Assist Terbanyak Manchester United, Cristiano Ronaldo ke-4

Dikutip JOMBANG UPDATE dari Antaranews, Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Afghanistan, jika tidak mendapatkan pemasukan dana, berada dalam bahaya "kehancuran total ekonomi dan tatanan sosial".

PBB memperingatkan, pembekuan aset Afghanistan di luar negeri sekitar 10 miliar dolar AS dengan tujuan agar tidak jatuh ke tangan Taliban bisa menyebabkan kemerosotan ekonomi yang parah.

Hal tersebut dapat mendorong jutaan warga Afghanistan dalam kemiskinan dan kelaparan.***

Editor: Alinur Awwalina

Sumber: idxchannel.com Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler