Di sisi lain, para korban mengalami kesulitan saat menjadi orang menyatakan kebenaran. Apalagi, mereka berada ditengah dunia berpihak kepada penguasa.
Selain itu, korban juga mendapat ancaman tentang nasib mereka. Kehidupan mereka disebut tidak akan lebih baik walaupun kebusukan yang dilakukan pelaku terbongkar.
Seperti diketahui, Weinstein memiliki nama besar di industri film dan banyak orang tidak berani melawannya jika masih ingin berkarir di industri tersebut.
Tak heran, kedua jurnalis ini pun berkali-kali kesandung dan menemui jalan buntu dalam penyelidikan kasus tersebut.
Jika memang ada korban ingin berbicara, mereka tak ingin dikutip karena trauma, khawatir dengan keselamatan, atau takut melanggar kesepakatan untuk tutup mulut.
Ada juga perempuan yang tidak mau buka suara lagi karena telah mendapatkan label tukang bohong atau delusional oleh orang yang berpihak kepada pelakunya saat itu.
Disutradarai Maria Schrader, film She Said menjadi jendela untuk melihat cara kerja para jurnalis investigatif dalam menghimpun informasi untuk isu sensitif.
Pekerjaan mereka tak mudah, terlebih lagi saat itu kekuasaan Weinstein dan jejaringnya yang kuat membuat para jurnalis juga dihadapkan pada ancaman.
Fokus dalam film She Said diambil dari sudut pandang dari perempuan.
Itulah mengapa sutradara juga memasuka detail menggambarkan perjuangan seorang ibu dalam bekerja seperti sindrom baby blues setelah melahirkan.