Sinopsis dan Pantangan Orang Jawa yang Tersirat di Film Horor Indonesia 'Jagat Arwah'

- 29 September 2022, 20:31 WIB
Sinopsis dan pantangan orang Jawa di film horor terbaru Jagat Arwah.
Sinopsis dan pantangan orang Jawa di film horor terbaru Jagat Arwah. /Instagram/@jagatarwah/

JOMBANG UPDATE - Jagat Arwah adalah salah satu film horor Indonesia terbaru akan segera hadir menyapa.

Merupakan film horor dari rumah produksi Visinema Pictures, Jagat Arwah akan diperankan oleh Ari Irham sebagai Raga, Oka Antara sebagai Jaya, hingga Cinta Laura Kiehl sebagai arwah Noni.

Bukan film horor biasa, Jagat Arwah juga menampilkan berbagai misteri budaya di Indonesia, termasuk pantangan-pantangan yang dikenal di adat Jawa.

Lantas, apa saja pantangan-pantangan yang dimaksud dan bagaimana sinopsis Jagat Arwah? Berikut ulasan yang telah JOMBANG UPDATE rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Film Horor Korea yang Penuh Misteri dan Bikin Merinding, Jangan Nonton Sendiri!

Baca Juga: Daftar Film Terbaru Bioskop 2022 yang Siap Bikin Spot Jantung, Ada Horor hingga Thriller

Sinopsis Jagat Arwah

Film horor Indonesia terbaru ini menceritakan tentang Sukmo (Kiki Narendra) yang meninggal secara mendadak dan cukup menceritakan.

Putra Sukmo, Raga (Ari Irham) pun menelusuri kehidupannya yang dipenuhi hal-hal mistis, termasuk terkait dirinya yang merupakan keturunan penyeimbang 'Jagat Arwah' sekaligus 'Jagat Manusia' yang bergelar Aditya ke-7.

Bahkan Raga harus mengubur mimpinya sebagai anak band demi meneruskan tradisi keluarganya.

Raga dibantu oleh sang paman, adik dari ayahnya, Paklik Jaya (Oka Antara), dalam mengendalikan kekuatan dalam dirinya.

Ia pun bertemu dengan arwah-arwah yang masih memiliki hubungan dengannya di perjalanan, seperti Noni (Cinta Laura), Kunti (Sheila Dara), hingga Genderuwo (Ganindra Bimo).

Pantangan Adat Jawa di Film Jagat Arwah

1. 'Ora rukun marang wong tuo' (tidak rukun dengan orang tua)

Terkait film Indonesia horor ini, hubungan Raga dan ayahnya penuh ketegangan dan tak harmonis. Masalah komunikasi membuat keduanya perang dingin selama menahun.

Jika mengacu paga mitos Jawa, apabila anak mengabaikan kondisi yang buruk dengan orang tuanya, ia berpeluang mendapat masalah di masa yang akan datang.

2. 'Mangan ndisiki wong tuo' (makan mendahului orang tua)

Orang Jawa pun dikenal sangat mementingkan etika, termasuk di ranah meja makan.

Masyarakat Jawa percaya, makan mendahului orang tua juga berpotensi mendatangkan konsekuensi.

3. Burung garak pertanda buruk

Konon, burung gagak yang berkeliaran di sekitar rumah adalah salah satu pertnda buruk.

Bahkan kicauan burung pipit pun menjadi pertanda akan segera datangnya berita menyedihkan.

Walaupun tidak secaa eksplisit, di Jagat Arwah terselip beberapa tanda sebelum hal kurang menyenangkan datang.

4. Keluar rumah larut malam berpotensi diculik makhluk halus

Ada adegan saat Raga sering pulang ke rumah larut malam karena sibuk latihan band di film Jagat Arwah.

Melalui film horor itu pun Raga memang diikuti salah satu arwah gentayangan di dekat tempat tinggalnya.

5. Bersiul di malam hari artinya mengundang kuntilanak

Tokoh Kuntilanak yang diperankan Sheila Dara adalah salah satu arwah yang berperan penting dalam cerita Jagat Arwah.

Namun walau tanpa bersiul, Raga sebenarnya sudah terikat dengan Kunti yang kaitannya dengan masa lalu mereka.

Soal mitos di Jawa ini, menjadi wejangan bagi seserang untuk tidak menyebabkan keributan di malam hari.

Itulah sinopsis dan pantangan orang Jawa yang tersirat di film horor terbaru Indonesia, Jagat Arwah.***

Editor: Anggita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x