Film 'Satria Dewa: Gatotkaca' Pakai Teknologi CGI, Hanung Bramantyo Sebut Biaya Pembuatannya Capai 20 Miliar

- 13 Mei 2022, 21:30 WIB
Film 'Satria Dewa: Gatotkaca' Pakai Teknologi CGI, Hanung Bramantyo Sebut Biaya Pembuatannya Capai Puluhan Miliar.
Film 'Satria Dewa: Gatotkaca' Pakai Teknologi CGI, Hanung Bramantyo Sebut Biaya Pembuatannya Capai Puluhan Miliar. /Instagram/@gatotkaca_official

JOMBANG UPDATE - Trailer dan poster "Satria Dewa: Gatotkaca" telah diriis pada Jumat, 13 Mei 2022 ini.

Menariknya, "Satria Dewa: Gatotkaca", film Indonesia tentang pahlawan super ini tak bukan hanya sekadar menyuguhkan cerita fantasi biasa.

Teknologi CGI (Computer Generated Imagery) yang tak kalah memukau dari film Hollywood juga ada di film "Satria Dewa: Gatotkaca".

Hal yang lebih mengejutkan lagi, Hanung Bramantyo selaku sutradara "Satria Dewa: Gatotkaca" membocorkan biaya produksi film Indonesia terbaru itu mencapai puluhan miliar.

Baca Juga: Dirumorkan Hijrah Jadi Aktris AV di Jepang, Ha Yeon Soo Angkat Bicara

Baca Juga: Lirik Lagu I'm Goin' Crazy - Lee Young Hyun OST Woori the Virgin Part 1, Lengkap dengan Terjemahannya

Namun, menurut suami Zaskia Adya Mecca itu, budget film tersebut masih terjangkau dibandingkan dengan film superhero lainnya.

"Budget-nya sekitar Rp20 miliar sampai Rp24 miliar Jadi kalau ada orang bilang ini budget-nya Rp80 miliar itu enggak benar. Enggak ada separo-separonya budget film superhero yang ada, bahkan yang ada di Indonesia," kata Hanung dikutip JOMBANG UPDATE dari ANTARA.

Menurutnya, pembuatan film pahlawan super tidaklah mudah, karena dibutuhkan support system yang cukup kuat seperti CGI dan efek 3D.

Kekuatan itulah yang akan membangun imajinasi penton saat pertempuran epik seperti yang kerap ditampilkan di film luar dari Disney dan Marvel Studios misalnya.

Hanung berujar, jika kedua support system itu tidak kuat dan intens, maka penonton akan kecewa dan lebih memilih tayangan dari luar negeri.

"Makanya saya bekerja sama dengan Lumine Studio, dengan Mas Andi sebagai komandonya di situ, itu betul-betul pada saat kita men-development ini, saya sudah membayangkan bahwa saya pengen ini kejadian seperti ini, kekuatan supernya bisa terwujud seperti ini," ungkap pria kelahiran 1 Oktober 1975 itu.

"Jadi, Mas Andi betul-betul memberikan support itu. Kalau enggak ada itu, kita bubarlah. Enggak bisa mewujudkan gagasan kita. Dan anak-anak sekarang enggak akan mungkin bisa kerangkul itu semua," lanjutnya.

Sosok Gatotkaca dalam film terbaru Indonesia Satria Dewa GatotKaca sendiri akan lebih modern dari cerita klasiknya, namun tetap menampilkan ciri khas seperti kumis serta baju zirah.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Drama Korea Lee Joon Gi Terbaik, Ada Drakor Again My Life, Flower of Evil hingga Moon Lovers

Baca Juga: Sehari Sebelum Comeback, GOT7 Bakal Gelar Fanmeeting Bersama Ahgase

"Kita buat modern, dulu orang gagah itu selalu berkumis, makanya jadi simbol maskulinitas. Sekarang makin klimis makin maco, tapi kumis itu tidak kita hilangkan. Kumisnya kita buat seolah-olah itu aksen," terang Hanung.

Selain tetap menggunakan aksen kumis, Hanung juga mempertahankan kutang Antakusuma atau pakaian yang membuat Gatotkaca bisa terbang walau tanpa sayap.

Begitu pula dengan bintang yang ada di dada Gatotkaca akan tetap ada.

"Memang kita modif bintang itu yang keren buat anak-anak sekarang," katanya lagi.

Demikian informasi tentang film baru Indonesia "Satria Dewa: Gatotkaca" yang biaya produksinya mencapai puluhan miliar.***

Editor: Anggita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x