Bersama-sama, di toko tersebut, mereka mencoba menemukan kebenaran tentang foto selfie dan tentang malam di pesta dengan meretas ponsel seorang mahasiswa.
Latar belakang cerita seperti itulah yang membuat film Penyalin Cahaya mengangkat isu Pelecehan Seksual. Namun sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan anggota tim mereka yang menjadi terlapor dalam sebuah kasus pelecehan seksual.
Berikut adalah pernyataan resmi dari Rekata Studio dan Kaninga Picture seperti dilansir JOMBANG UPDATE dari akun Instagram rekatastudio.
Kami Rekata Studio & Kaninga Picture berkomitmen untuk memberikan ruang aman yang bebas dari pelecehan seksual dan kami akan selalu berpihak pada penyintas.
Menjaga lingkungan produksi film yang bebas dari pelecehan seksual adalah juga merupakan misi utama kami. Proses syuting film Penyalin Cahaya yang berjalan dengan aman selama 20 hari di Januari 2021 adalah bukti komitmen kami.
Berdasarkan informasi yang kami terima dari suatu komunitas yang mengelola pelaporan terhadap peristiwa pelecehan seksual, kami mendapati sebuah nama dari tim film Penyalin Cahaya tercatat sebagai terlapor akan dugaan perbuatan di masa lalunya.
Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan di materi-materi publikasi film.
Pihak terlapor tersebut tidak lagi menjadi bagian dari film Penyalin Cahaya dan Rekata Studio.